kingofjalur34.com – Ekonomi Dunia Saat Perang. Perang dunia memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap ekonomi global, baik selama konflik itu sendiri maupun dalam jangka panjang setelahnya. Sejarah mencatat dua konflik besar yang memberikan gambaran jelas tentang bagaimana perang dapat mengubah lanskap ekonomi dunia: Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
Perang Dunia I (1914-1918)
Perang Dunia I menyebabkan kerusakan yang luas. Negara-negara yang terlibat, terutama di Eropa, mengalami kerugian besar dalam hal infrastruktur dan populasi. Ekonomi banyak negara tertekan oleh biaya perang yang sangat tinggi, yang memaksa mereka untuk berhutang besar kepada negara-negara lain, terutama Amerika Serikat. Amerika, yang awalnya netral, menjadi kreditor utama dan mengalami peningkatan produksi industri serta pertumbuhan ekonomi yang pesat selama perang. Namun, setelah perang berakhir, dunia menghadapi masa resesi. Ekonomi Eropa membutuhkan waktu lama untuk pulih karena kerusakan yang di tinggalkan oleh perang, inflasi tinggi, dan ketidakstabilan politik. Baca juga sub artikel Beragam Berita
Perang Dunia II (1939-1945)
Perang Dunia II memperburuk dampak ekonomi yang sudah di tinggalkan oleh Perang Dunia I. Konflik ini menyebabkan kerusakan yang lebih luas dan lebih mendalam, tidak hanya di Eropa tetapi juga di Asia dan Pasifik. Ekonomi global mengalami perubahan besar. Setelah perang, Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan dominan , sebagian besar karena industrinya yang tidak terlalu terkena dampak kerusakan perang dan karena posisi strategisnya dalam perekonomian global. Sementara itu, Eropa dan Jepang harus memulihkan infrastruktur yang hancur dan menghadapi beban utang yang besar. Program Marshall, yang di luncurkan oleh Amerika Serikat, membantu mendanai pemulihan ekonomi Eropa dan mempercepat rekonstruksi.